Desa Karangrejo

Tiga kilometer arah barat daya Candi Borobudur, terdapat sebuah desa yang asyik dan asri bernama Karangrejo. Luasnya sekitar 174 km2, dengan wilayah daratan terdiri dari area persawahan dan area tegalan/ladang.  Desa ini dikelilingi wilayah perbukitan asri yang terdiri dari Bukit Rhema, Bukit Barede, Punthuk Setumbu, Punthuk Cemuris, Punthuk Selulang, dan Punthuk Seceting.

Menurut tokoh masyarakat setempat, sejarah Desa Karangrejo diawali kurang lebih pada abad ke-18 Masehi, yakni dengan kehadiran seorang pejuang sekaligus ulama yang bernama Kiai Ahmad Danom dari Yogyakarta dan dengan adanya Perang Jawa yang dikenal sebagai Perang Diponegoro (1825 -1830). Peperangan tersebut juga terjadi di Pegunungan Menoreh.

Di Kawasan Borobudur, Perang Diponegoro terjadi di kawasan hutan yang sekarang diberi nama Punthuk Setumbu dan Bukit Barede. Bersatunya para prajurit, ulama, dan penduduk setempat kemudian memengaruhi jalannya peperangan dengan pihak Belanda. Alhasil, pasukan Belanda kalah dalam peperangan ini, lalu meninggalkan Kawasan Borobudur.

Setelah Belanda pergi, beberapa prajurit, Kiai/Ulama tetap tinggal. Sebagai penghormatan terhadap tanda jasanya, para tokoh tersebut diabadikan sebagai nama dusun yang ada di Desa Karangrejo, yakni : Kiai Kurah menjadi Dusun Kurahan, Kiai Sendoko dan Kiai Mito menjadi Dusun Sendakan (Sendaren II), Kiai Kerto Leksono dan Kiai Sodrono menjadi Dusun Paren (Sendaren I), Kiai Bumi dan Kiai Jlapa menjadi Dusun Bumen, Kiai Karang dan Kiai Sonhaji menjadi Karang Bunder (Kretek II), Kiai Kretek menjadi Dusun Kretek (Kretek I).

Pada suatu Ketika, para sesepuh bermusyawarah dan bermufakat untuk menyatukan nama-nama dusun tersebut menjadi satu desa. Hasil musyawarah tersebut akhirnya memberi nama desa sebagai Karangrejo yang merupakan gabungan dari dua kata yakni Karang yang berarti tempat, dan Rejo artinya kaya atau berpotensi. Karangrejo juga bisa dimaknai sebagai suatu desa yang damai dan makmur.

Selain menetapkan nama desa, musyawarah tersebut juga mengangkat pemimpin atau Lurah pertama kali di Desa Karangrejo, yakni Ki Ahmad Anom. Adapun silsilah pemerintahan di Desa Karangrejo sejak pertama kali hingga saat ini ialah: 

1. Lurah Kiai Akhmad Danom Tahun 1808 – 1856                              
2. Lurah R.Redjo Dikromo Tahun 1856 – 1896
3. Lurah R. Wiryo Dikromo Tahun 1896 – 1913
4. Lurah R. Somo Diwiryo Tahun 1914 – 1945
5. Lurah Joyo Pawiro Tahun 1945 – 1979
6. Kades Lurah Zamroji Tahun 1980 – 1989
7. Kades Lurah Jarwadi Tahun 1990 – 1998
8. Kades Lurah Zamroji Tahun 1999 – 2007
9. Kades Lurah Anis Muzodik,SE Tahun 2007 – 2013
10. Kades Muhamad Hely Rofikun Tahun 2014 – 2020
11. Kades Muhamad Hely Rofikun Tahun 2020 – 2026