Jelajah
IMG-LOGO

Desa Swadaya, Swakarsa dan Swasembada, apa bedanya?

Create By 05 September 2019 26 Views

Tahukah Anda berapa jumlah desa dan kelurahan di Indonesia? Data Badan Pusat Statistik No 66 Tahun 2016 menyebut ada 74.754 desa dan 8.430 kelurahan di seluruh Indonesia. Bahwa berdasarkan tingkat perkembangan suatu desa terbagi menjadi 4 kelompok yakni desa Tradisional, desa Swadaya, desa Swakarya dan Desa Swasembada. Apa yang dimaksud dengan Desa Tradisional?

Desa Tradisional

Desa Tradisional atau pra-desa adalah tipe desa pada masyarakat suku terasing yang seluruh kehidupan masyarakatnya masih sangat tergantung dengan alam, mulai dari cara bercocok-tanam, pemeliharaan kesehatan, pengobatan dan pengolahan makanan.  Pada umumnya pola seperti ini terjadi di desa dengan wilayah yang terpencil dan jauh dengan kelompok masyarakat yang lain sehingga warganya lebih tertutup. Pola hubungan antar warga masih sangat erat dan desa tersebut  belum memiliki sarana prasaran yang memadai untuk mendukung mobilitas sosial.

Desa Swadaya

Adalah desa yang masih memiliki berbagai situasi yang terbatas seperti penduduk yang jarang, perikehidupan yang masih terikat dengan adat-istiadat, lembaga masyarakatnya masih sangat sederhana dan tingkat pendidikan warganya masih sangat rendah. Kegiatan ekonomi penduduknya masih bergantung dengan alam seperti bertani. Biasanya desa seperti ini berada di lokasi terpencil dan karena kondisi keterbatasannya sistem mata pencaharian masih berpusat pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja. Lokasinya yang jauh dan minimnya sarana prasarana seperti jalan raya, pasar, tempat pelayanan kesehatan membuat warga desa Swadaya masih terisolir.

Desa Swakarya

Desa Swakarya sering juga disebut desa peralihan antara desa swadaya dan dan desa swasembada. Desa Swakarya memiliki ciri seperti adat-istiadatnya masih dijalankan tetapi sudah tidak begitu mengikat, sudah mulai beradaptasi dengan teknologi dan peralatan canggih dan tidak terisolasi seperti halnya desa swadaya. Letak desa Swakarya tidak terlalu jauh dari pusat ekonomi atau kota sehingga lebih mudah mendapatkan berbagai akses untuk mendukung aktivitas ekonomi warga. Mata pencaharian warga juga mulai beraneka-ragam, tidak lagi hanya mengandalkan sektor agraris. Di desa swakarya, warga dan aktivitas pemerintahan desa sudah berjalan cukup efektif dan masyarakat punya semangat gotong-royong yang sangat baik.

Warga desa swakarya sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup memadai dan desa ini juga sudah memilik sarana transportasi seperti jalan untuk menciptakan pergerakan ekonomi dan social, Sehingga jarak sudah tidak lagi menjadi penghalang bagi warganya untuk menciptakan aktivitas sosial lainnya. Masyarakat desa seperti ini sudah mulai mampu meningkatkan taraf kehidupannya dengan hasil kerjanya sendiri.

Desa Swasembada

Yang keempat adalah desa Swasembada. Ini adalah desa yang paling maju di antara ketiga desa sebelumnya. Desa seperti ini biasanya berada di kota kecamatan atau dekat dengan kota tapi bukan kelurahan. Perikehidupan waga desa ini sudah sangat maju dan bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Sudah menguasai teknologi dan memiliki berbagai alat untuk mendukung aktivitas ekonomi mereka karena warga desa ini memiliki pendidikan tinggi, pekerjan yang beragam dan pola berpikir yang udah sangat rasional. Warga desa Swasembada sudah tidak terikat adat-istiadat dan tidak lagi terisolir. Lokasinya yang dekat dengan kota membuat desa ini memiliki berbagai pilihan bagi warga untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Itulah berbagai jenis desa dari sisi perkembangnnya. Kategori manakah desa Anda?