Isu pemanasan global yang semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan, Jawa Tengah telah membentuk Program Kampung Iklim (Proklim) untuk mengurangi dampak pemanasan global tersebut. Program ini dirancang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak 2016 lalu yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Desa Karangrejo mendapatkan penghargaan proklim pada 2018 dan menjadi tuan rumah Jambore Daerah Program Kampung Iklim yang diselenggarakan pada 24 hingga 26 Juli 2019. Menurut Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK, Ruandha Agung Sugadirman, untuk percepatan pelaksanaan pembentukan dan pengembangan Proklim diperlukan langkah-langkah sinergi dari pemerintah daerah, pemerintah desa, pelaksana Proklim, dan pendukung Proklim.
Terkait hal tersebut pula telah dikeluarkan Instruksi Bupati Magelang Nomor 1 dan 2 Tahun 2019 tentang Pembentukan Program Kampung Iklim, yang mana ditujukan kepada seluruh camat dan para kepala desa dan lurah di seluruh magelang. Hal ini ditujukan untuk mendorong meningkatkan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.
Untuk kegiatan Jambore, dilakukan kegiatan outbond dalam rangka persatuan dan saling mengenal sesama peserta. kunjungan ke proklim yang ada di kabuaten magelang tepatnya di desa Sambak kecamatan kajoran. Di daerah tersebut sudah dilaksanakan kegiatan oleh kelompok proklim dalam bentuk pengelolaan biogas, sampah, kopi, dan di sana sudah ada perdes lingkungan. Setelah dilakukan pembinaan pada hari kedua yang diisi oleh narasumber dari KLHK, Kementerian Desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.
Kepala Dinas LHK Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono mengatakan, hingga saat ini, di Jawa Tengah sendiri telah terbentuk 338 proklim dengan target 700 daerah. Untuk mencapai terget tersebut, pihaknya telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan desa-desa di Jawa Tengah. Dengan adanya Proklim ini diharapkan adanya percepatan pengembangan proklim yang ada di Jawa Tengah, dan kegiatan proklim menjadi suatu budaya gaya hidup, serta adanya pendampingan yang lebih intensif agar proklim di Jawa Tengah menjadi lebih meningkat.