UMKM yang berarti Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki peran penting dalam meningkatkan ekonomi di suatu daerah. Adanya UMKM ini memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha dan lingkungan sekitar, serta bisa menjadi salah satu daya tarik wisata yang bisa dikunjungi. Di Desa Karangrejo terdapat puluhan pelaku UMKM yang masih aktif hingga sekarang diantaranya adalah produksi jet kolet, gubuk kopi, batik sethumbu, pengrajin gamelan, dan lain sebagainya.
Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur ini dikenal sebagai desa wisata yang menopang Candi Borobudur. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur membuat Dinas Pariwisata setempat menunjuk desa-desa di sekitar Borobudur menjadi desa wisata karena Candi Borobudur sendiri menerapkan batasan pengunjung di setiap harinya.
Selain objek wisata alam unggulan seperti punthuk setumbu dan bukit barede yang ada di Desa Karangrejo, sebagian besar masyarakat di desa ini sudah sangat kreatif memanfaatkan potensi dan keahliannya untuk mendirikan UMKM sebagai salah satu sumber mata pencaharian. Berdasarkan survey KKN yang sudah dilakukan selama dua minggu ini, produk-produk UMKM tersebut belum dipasarkan secara maksimal. Rata-rata promosi penjualannya masih dilakukan secara mulut ke mulut dan mengandalkan wisatawan yang datang.
Dengan promosi yang masih dilakukan secara organik dan belum memanfaatkan teknologi digital berimbas pada kurang maksimalnya pendapatan yang diperoleh. Apalagi jika terjadi force majeure seperti wabah covid-19 yang membuat wisatawan tidak berkunjung ke area Borobudur menyebabkan para pelaku UMKM tersebut juga akan mengalami kerugian yang besar.
Melihat fenomena tersebut, kelompok 10 KKN STMM Yogyakarta sepakat untuk menjalankan program kerja pengenalan dan pemanfaatan lapak digital untuk pemasaran produk. Sasaran program kerja tersebut tentunya para pelaku UMKM yang ada di Desa Karangrejo. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survey dan kunjungan ke tiap-tiap UMKM sambil menanyakan masalah apa yang sering dialami dalam hal pemasaran.
Setelah mendapatkan informasi dan permasalahan yang dialami tiap-tiap UMKM, langkah selanjutnya adalah memberikan saran tentang apa saja yang perlu dilakukan untuk memasarkan produk secara digital kemudian melakukan pendampingan secara intens. Fokus dari program kerja ini adalah mengupayakan para pelaku UMKM bisa melakukan pemasaran digital secara konsisten dan berkelanjutan sampai di tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu, program kerja ini dilakukan dengan metode door to door agar lebih intens dan mudah untuk dilakukan pemantauan.
Pendampingan edukasi lapak digital ini diharapkan memberikan dorongan kepada para pelaku UMKM untuk lebih berani memasarkan produknya secara digital, sehingga bisa dikenal secara luas dan menaikkan omset pendapatan tanpa takut adanya penurunan kunjungan wisatawan.
*) Artikel ini adalah bagian program KKN dengan tema "Ekosistem Digital untuk Pengembangan Pariwisata" dari Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika RI